SALAM

Salam selamat datang buat yang telah bersedia meluangkan waktu yang sangat berharga untuk melongok blog ini serta terima kasih buat yang bersedia meninggalkan catatan berupa komentar, saran dan pendapat pada kolom yang telah disediakan.


joe
http://www.joeoflife.blogspot.com/

Jumat, 03 April 2009

Cinta yang berkobar, membara atau bertumbuh ?

Cinta adalah sesuatu yang abstrak dan sulit untuk dipahami, dan karena sifat manusia yang hanya ingin melihat sesuatu yang nyata / kelihatan secara fisik, maka keabstrakan cinta kemudian berusaha untuk dianalogikan dengan sesuatu yang sering dilihat oleh manusia.

Beberapa analogi tentang yang biasa kita dengar atau gunakan adalah cinta yang berkobar, cinta yang membara dan cinta yang bertumbuh.

Namun, apabila setiap orang diminta untuk memilih diantara ketiga analogi cinta di atas masing-masing akan memberikan jawaban yang berbeda-beda. So, mungkin kalau mau lihat seperti apa penjelasan ataupun gambaran analogi cinta tersebut di atas, pendapat sebagian besar orang akan setuju bahwa cinta yang bertumbuh ternyata adalah cinta yang sejati.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing analogi cinta tersebut.

Cinta yang Berkobar

Api yang besar (berkobar) dapat membakar benda apapun sering digunakan untuk menganalogikan cinta antar dua manusia.

Sering kita lihat bagaimana api dapat membakar hutan dengan cepat dan tanpa bisa dibendung oleh suatu apapun. Bahkan api yang membakar hutan tersebut semakin dahsyat daya bakarnya apabila disertai angina yang cukup kencang. Hampir semua benda yang tidak dapat dibakar, dihanguskan dan menjadi arang atau abu. Bahkan makhluk hidup yang dihutan pun akhirnya mati terbakar.

Namun, api yang membakar hutan tersebut akan mati dengan sendirinya bila tidak terdapat pepohonan, kayu, daun atau rumput yang dibakar. Dengan demikian apabila hutan yang terbakar telah habis dilalap api, maka api akan padam dengansendirinya.

Coba bayangkan bagaimana cinta yang dianalogikan seperti api yang berkobar di atas. Cinta yang demikian adalah cinta yang sangat besar serta cepat dan terkadang tidak mempedulikan ataupun memandang orang lain. Buat yang mengalami cinta seperti demikian, maka orang lain yang tidak menyetujui orang yang mengalami cinta yang demikian dianggap sebagai halangan / pengganggu dan bila perlu “patut dilenyapkan”.

Selain itu pula, banyak dari cinta jenis ini terjadi secara cepat dan berakhir juga cepat.

Cinta yang Membara

Bara api (seperti yang membakar arang atau batu bara) merupakan analogi yang digunakan cinta yang membara.

Seperti yang kita lihat pada bara api yang membakar arang atau batu bara secara perlahan-lahan dan sebelum arang atau batu bara dapat dibakar, maka terdapat proses untuk membuat arang atau batu bara tersebut membara misal dengan cara dikipasi.

Dari arang atau batu bara yang terbakar tersebut keluar kehangatan yang dapat dimanfaatkan seperti antara lain untuk memasak atau membakar makanan. Dalam kehidupan sehari-hari bara api juga digunakan untuk mengasapi makanan yang diawetkan.

Namun demikian bara api dapat mati apabila arang atau batu bara yang menjadi bahan pembakarannya habis.

Bila gambaran di atas dianalogikan sebagai cinta, maka tampak bahwa cinta jenis ini melalui proses yang agak panjang. Cinta jenis ini juga dapat memberikan “kehangatan”nya kepada orang-orang disekitarnya.

Meskipun demikian, sepert gambaran bara api, cinta jenis ini dapat menjadi hilang tidak berbekas bila tidak ada lagi “sesuatu” yang menimbulkan cinta itu sendiri.

Cinta yang bertumbuh

Tumbuhan merupakan analogi yang digunakan untuk cinta yang bertumbuh.

Biji yang kecil merupakan cikal bakal tumbuhan. Ketika biji itu terjatuh di tanah (bahkan pada tanah yang kurang subur sekalipun) akan tumbuh tunas dan akar muda. Seiring berjalannya waktu tunas it terus tumbuh menjadi besar, dan bila tunas itu tidak mendapat sinar
matahari maka tunas itu berusaha mencari dan mengarahkan daunnya kearah datangnya sinar matahari. Sementara akar yang bertugas mencari makanan akan terus menjalar ke dalam tanah yang semakin dalam untuk dapat mencari makanan yang diperlukan untuk tetap tumbuh.

Tunas kemudian tumbuh semakin besar dan tinggi menjadi batang pohon dengan dedaunan yang semakin banyak dan lebat, sementara akar semakin dalam tertanam di tanah. Ketika matahari bersinar terik, dedaunan di pohon memberikan keteduhan kepada setiap benda dibawahnya, dan ketika angin berhembus sangat kencang meniup batang pohon maka akar yang tertanam dalam dan kuat di tanah berusaha membuat batang pohon tetap tegak dan kokoh berdiri.

Hebatnya dari pohon adalah ketika ditebang sehingga daunnya hilang semuanya, namun apabila akarnya masih tetap tertanam di tanah, pohon tersebut tetap tumbuh dengan memunculkan tunas batas pohon dan daun-daun yang baru. (Catatan : Kalau tidak percaya silahkan buktikan sendiri)

Semakin pohon itu bertambah umurnya atau tua, maka keluarlah (bermekaran) bunga, bunga dan/atau biji yang akan menjadi cikal bakal “pohon-pohon” baru yang akan tumbuh meneruskan keberadaan induknya sebelum
pohon induknya mati.

Bila gambaran di atas dianalogikan dalam cinta, maka tampak bahwa cinta jenis ini timbul dari suatu hal yang tampaknya kecil, bahkan dalam keadaan / situasi yang tidak memungkinkan sekalipun (missal benci, tidak suka dsbnya) cinta dapat timbul.

Seiring berjalannya waktu cinta terus tumbuh dan terus tumbuh menjadi semakin besar.

Ketika “benih-benih” cinta telah tumbuh dan mengakar semakin kuat dalam hati dan pikiran, maka cinta itu akan berusaha mempertahankan dirinya dari segala macam cobaan, godaan dan
gangguan. Bahkan sekalipun cinta tersebut patah atau dirusak, maka dengan maaf dan mau menerima kembali cinta tersebut tetap dapat tumbuh.

Ketika cinta telah bersatu dalam suatu perkawinan, maka sebelum cinta itu mati ditelan usia akan lahir “bibitcinta” sebagai penerusnya.

Dari gambaran-gambaran di atas, dapatanda simbulkan sendiri jenis cinta mana yang paling sejati dan manakah cinta yang telah miliki atau anda inginkan ?


Catatan :

Merupakan upload ulang dari web-blog gw yang lama.

4 komentar:

Daffodil mengatakan...

Hmmm, cinta yang bertumbuh itu kayaknya gue banget. Cuman ya itu.... kalo patah hati pegimane? Sembuhnya bisa luama...ma...ma.... :-)

It's Me Joe mengatakan...

Kalau cintanya layu (baca : patah hati) gampang kok.. tinggal cari lahan baru sama bibit baru terus di tanam lagi .... ntar pasti tumbuh lagi deh...

Daffodil mengatakan...

ajegile.... :-O

It's Me Joe mengatakan...

@ Daff :

Lho kok aje gile sih.... emang gile... hahahaha...