SALAM

Salam selamat datang buat yang telah bersedia meluangkan waktu yang sangat berharga untuk melongok blog ini serta terima kasih buat yang bersedia meninggalkan catatan berupa komentar, saran dan pendapat pada kolom yang telah disediakan.


joe
http://www.joeoflife.blogspot.com/

Selasa, 18 Januari 2011

Jawaban yang Woooww....

Kemarin pada saat midnight, karena nggak bisa tidur gw iseng-iseng buka Facebook seorang teman. Sebetulnya gw buka FB temen gw dalam rangka mau kasih komentar iseng atas postingan temen gw itu.

Ketika masuk ke FB-nya... lho kok di wall teman gw itu nggak ada lagi yah postingannya. Padahal seinget gw sempat lihat ada postingannya. Oh yah postingan temen gw itu isinya mengenai pengalaman dia melihat suami isteri yang sedang "bertengkar" di jalan.

Penasaran, gw cek sekali lagi FBnya. Ternyata emang sudah nggak ada.

Akhirnya gw iseng tanya dia mengenai postingannya yang telah hilang. Ternyata memang sengaja di delete sama ybs.
Penasaran aku tanya kenapa ? kok harus didelete, padahal menurut gw komentarnya lucu.
Jawabnya cukup mengejutkan : "Ga enak ngomongin orang"

Wowwww jawaban simple yang di luar dugaan. Karena gw tahu yang diceritaain adalah apa yang dilihat, gw yakin orangnya yang diposting sama sekali tidak dikenal atau saling kenal baik nama, muka dsbnya.

Hmmmm... terima kasih teman atas pelajaran untuk direnungkan....

Selasa, 26 Oktober 2010

SIGNAL

Beberapa waktu yang lalu, ketika "turun gunung" untuk melakukan blogwalking setelah sekian lama "puasa dan bertapa", ada satu tulisan dari salah satu blogger dengan nickname Alice yang berjudul "Am I asking too much?" yang menginspirasi tulisan ini.


Signal, kalau lihat secara etimologi **moga-moga nggak salah** merupakan kata dalam bahasa Inggris yang kata dasarnya adalah Sign. Asal muasal kata Signal sendiri diambil dari perbendaharaan kata latin Signum.


Signal sendiri menurut Merriam Webster Dictionary Online didefinisikan sebagai :
2
a : an act, event, or watchword that has been agreed on as the occasion of concerted action b : something that incites to action
3
: something (as a sound, gesture, or object) that conveys notice or warning
4
a : an object used to transmit or convey information beyond the range of human voice b : the sound or image conveyed in telegraphy, telephony, radio, radar, or television c : a detectable physical quantity or impulse (as a voltage, current, or magnetic field strength) by which messages or information can be transmitted


Signal dipergunakan dalam berbagai aktivitas / kegiatan manusia dan memiliki peran yang sangat penting buat manusia itu sendiri, satu dan lain hal karena pada prinsipnya signal adalah salah satu bentuk atau cara manusia berkomunikasi.

Salah satu bentuk signal yang sering dipergunakan adalah dengan body atau face language, misal tentu anda bisa tahu bagaimana body atau face language orang yang lagi kebelet.

Bentuk lain adalah menggunakan tindakan atau kata-kata yang tersirat, misal kalau pasangan lagi cari perhatian.

Signal akan merupakan bentuk komunikasi yang efekti, bila dan hanya bila "ada kesamaan frekwensi antara yang memberi signal dan yang menerima signal" atau "si pemberi signal tidak salah memberi signal ke penerima signal"

Kembali ke si Alice yang nulis di blognya, mungkin si Alice perlu kembali memberikan signal yang cukup jelas dan dimengerti oleh si penerima signal bahwa lagi butuh perhatian, apalagi kalau memang orang tersebut ternyata memang sibuk, atau jangan-jangan si Alice sendiri juga sibuk sehingga waktunya nggak pernah cocok padahal sudah diajak ketemu, atau si Alice sendiri memberikan sign yang salah atau bahkan si Alice nggak memberikan sign sama sekali.

Ohh yah sebagai penutup, kalau sign sampai salah dibaca akibatnya bisa fatal yaitu bisa menyebabkan banyak nyawa melayang dan kematian tragis.
Kalau nggak percaya liat aja si Mbah yang tinggal di Gunung Merapi, gara-gara merasa Gunung Merapi belum memberikan sign buat mbledos maka akibatnya si Mbah berikut beberapa pengikutnya di pundut Merapi.

Selamat memberikan dan membaca sign.







Senin, 27 September 2010

Sepenggal Cerita

Jam telah menunjukan pukul 21.36 WIB. Saat siap untuk ke peraduan menyimpan energi untuk beraktivitas besok pagi. Tiba-tiba HP di atas meja menjerit menandakan SMS masuk. Kuraih HP tersebut, segera kubuka dan kubaca sms tersebut. Ternyata dari seorang sahabatku Nia, isinya ”Masssss Indra udah tidur ? pakabar ?” tanyanya lewat sms. Kubalas “baikkk, pakabar juga Nia?”

Selanjutnya SMS kami pun berlanjut

Nia : “Mass mau nggak aku kenalin sama temanku. Pasti mas kalau lihat langsung suka deh.”

Jawabku : “Heh ?”

Nia : “iya mas, pasti sesuai seleramu”.

Jawabku : “hah ? emang dari mana juga tahu seleraku”

Nia : “Tahulah… manis dan njawani pastinya”

Jawabku : “:)

Nia : “Lho kok malah senyum. Mau atau nggak ?”

Jawabku : “emang dia dimana ?”

Nia : “Di Jakarta. Aku kenal anaknya kok mas, baiklah. Cucuklah sama mas. she is recommended for you”

Jawabku : “:) Yah sudah sini mana nomor temanmu itu, biar aku telponnya”

Nia : “Too bad, aku nggak punya mas”

Jawabku : “Lhaaa gimana sih. Kagak niat. Katanya kenal kok tapi nggak punya nomor HPnya”

Nia : “Gini aja mas. Mas punya facebook nggak. Kalau punya coba searching namanya Rina”

Jawabku : “Ya udah. Ntar aku cari. Makasih”

Nia : “ur wlcm mas. Satu lagi, setelah ini mas wajib lapor semua ke aku yah. bye”

Jawabku : “sipppp. Bye too”

Karena sudah larut, malam itu aku pun segera tidur.

***

Esok malamnya segera kubuka facebook, pada bagian search facebook kuketik Rina. Ketemu beberapa nama. Setelah melihat, aku add salah satunya yang menurut perkiraanku adalah Rina yang dimaksud oleh Nia.

Baru beberapa hari kemudian facebook ku di approve.

Jujur, sebetulnya aku penasaran sama rekomendasi Nia yang bilang kalau lihat pertama kali bisa langsung suka. Akhirnya, kuputuskan untuk mengajaknya bertemu secara langsung.

***

Sore itu, aku menuju tempat kerjanya. Kulihat dari kejauhan, ternyata memang sesuai deskripsi Nia, manis dan njawani. Kemudian, kuulurkan tanganku mengajaknya bersalaman. “Indra” kataku memperkenalkan diri. “Rina” balasnya.

“Rina kita mau kemana sekarang. Nonton atau makan ?” kataku menawarinya. “Nonton saja yah” katanya menyambut ajakanku. “Baiklah, kita nonton mungkin ke setiabudi building” balasku. Akhirnya kubawa mobilku ke setiabudi building. Sesampainya disana kami memilih untuk menonton. Pilihannya jatuh pada film kartun. Karena waktu itu adalah masa liburan sekolah, maka satu studio dipenuhi oleh anak-anak sekolah SD.

Selama menonton, berkali-kali kumencuri pandang kepada Rina. Hanya ingin meyakinkan kata-kata Nia bahwa sekali lihat Rina aku pasti langsung suka. Namun saat itu, belum kutemukan yang dimaksud Nia.

Selesai film, kuajak untuk makan malam sambil ngobrol. Obrolan hanya menyangkut pekerjaan kami masing-masing. Setelah itu, kuantar Rina kembali ketempat tinggalnya di daerah Pasar Minggu.

Sesampainya di rumah, segera ku SMS Nia. Kalau aku sudah bertemu Rina.

Nia : “Gimana mas, oke khan rekomendasi aku”.

Jawabku : “heheheh”.

Nia : “yeeee…”

***

Suatu saat di hari minggu, ku SMS Rina. Ternyata ia sedang pulang ke rumah orang tuanya di daerah dan malam ini akan kembali ke Jakarta dengan pesawat. Kutanya jadwal kedatangan pesawatnya dan ternyata kedatangan sore hari. “Yah sudah aku jemput Rin” kataku. “Nggak usah Mas, nanti aku bisa pulang sendiri kok” katanya. “nggak apa-apa kok” balasku lagi.

Sore hari itu, aku segera meluncur ke Bandara. Sesampainya di sana ternyata pesawatnya delay. Aku harus menunggu 3 jam lagi. Pesawat baru akan mendarat jam 21.00 WIB.

Akhirnya, kulihat dirinya keluar dari pintu gerbang kedatangan. “Hai, Rina” sapaku. “Sini tasmu yang besar kubawa” kataku sambil mengambil tas yang paling besar. Kelihatan mukanya sangat lelah dan matanya sedikit kuyu. Mungkin akibat delay selama lebih dari 3 jam.

Kami segera menaiki kendaraan menuju tempat tinggalnya. Tidak berapa lama dia duduk di kursi Damri, kami hanya ngobrol sedikit, karena dia terlihat lelah. Akhirnya dia tertidur selama perjalanan. Selama perjalanan itu pula, aku dengan leluasa bisa memperhatikannya tertidur dengan nyenyaknya. Ada yang menarik dari wanita ini, kataku dalam hati. Cuma aku belum dapat mendeskripsikannya. Kuperhatikan lagi lebih seksama wajahnya. Memang manis seperti yang dibilang oleh Nia. Tapi apa yang membuatnya jadi menarik ?

Malam itu aku tidak bisa tidur, masih terbayang wajah Rina. Kok bayangan wajahnya jadi tidak bisa hilang dari otakku. Pikiranku melayang membayangkan wajah Rina ketika tertidur tadi. Nyenyak dan damai.

Aku baru menyadari apa yang membuat Rina menarik. Kesederhanaannya. 2 (dua) kali bertemu selalu menggunakan kaos tampil casual dan di wajahnya tidak terlihat adanya polesan make up, tapi tetap manis dan menarik. Mungkinkah aku telah jatuh hati padanya ?

***

Esok malamnya aku SMS Nia, bermaksud menceritakan pengalaman menjemput Rina dari Bandara. Ketika sedang seru-serunya aku bercerita lewat SMS, tiba-tiba Nia menanyakan sesuatu.

Nia : “ Massss stoppp dulu ceritanya. Aku mau tanya. Mukanya happy nggak kamu jemput ke bandara?”

Jawabku : “Yang pasti siy mukanya kelihatan lelah.”

Nia : “Itu bukan jawaban pertanyaanku mas. Mukanya happy nggak ?”

Jawabku :”entahlah”

Nia : “kok dari jawabannya kayaknya dia nggak happy yah mas ?”

Jawabku : “So ?”

Nia : “aku ragu apakah sebenarnya dia ada rasa sama Mas”

Jawabku : “begitu yah”

Nia : “Maaf Mas.”

***

Masa liburan telah tiba, tiket untuk ke Menado sudah ditangan. Everything Ok, tinggal berangkat. Di sela-sela packing, kusempatkan SMS Rina. Sampai akhirnya kutahu kalau dirinya akan pulang.

Segera setelah mendengar hal tersebut, aku ambil keputusan untuk membatalkan rencana kepergian ke Menado, dan segera mengganti tiket pesawat ku ke kota dimana Rina berasal. Begitu pula hotel akhirnya aku batalkan.

Waktu keberangkatan ke kota asal tempat tinggal Rina akhirnya tiba , kuharap dapat bertemu dengannya segera, sambil di kepalaku selalu terbayang wajahnya. Sesampai di kota asal Rina, aku mampir terlebih dahulu di rumah salah seorang sanak saudaraku. Rencananya aku akan memberitahu kalau aku berada di kota asal Rina dan mengajak bertemu Rina esok hari. Sedikit agak membuat surprise maksudku.

Bangun pagi, aku mulai mempesiapkan diri. Membilas badan dan kemudian melakukan ritual sarapan bersama sanak saudaraku. Setelah selesai, aku bergegas mengambil telpon selularku untuk menghubungi Rina. Akhirnya, aku terhubung dengan Rina.

Sapaku : “Selamat pagi Rina”

Rina : “Selamat pagi mas Indra”

Kataku : “Rina, aku lagi liburan di kotamu lho. Bisa nggak ketemu ?”

Rina : “hmmmmm maaf mas, lagi hectic. Hari ini ada teman-temanku dari luar kota yang datang juga”

Kataku : “Ya nggak harus hari ini. Besok juga boleh”

Rina : “yahhh mas aku udah janji nemenin temenku juga besok untuk keliling kota”

Kataku : “yahhh :(

Rina : “maaf mas”

Kataku : “yah mau gimana”

***

Ketika sedang di YM, tiba-tiba Nia menyapa.

Nia : “Siang mas”

Kataku : “Hai”

Nia : “Gimana to mas, kok lama nggak ngabarin perkembangannya sama Rina. Cerita dong”

Akhirnya kuceritakan pengalamanku ketika liburan kemarin. Sampai akhirnya Nia berkata

Nia : “Yah mas, aku sedih juga dengarnya. Kayaknya memang dia nggak ada perasaan apa-apa sama Mas Indra. Kalau Rina punya rasa, pasti sebentar saja mau meluangkan waktunya.”

Kataku : “Iya Nia, aku tahu kok. Cuma yang jadi masalah sekarang aku ternyata sudah jatuh hati sejak pertemuan yang kedua ketika menjemputnya di Bandara.”

Nia : “Yah gimana mas, kalau begini aku udah nggak bisa bantu lagi”

Kataku : “iya ”

TAMAT


Minggu, 16 Mei 2010

di-break-in sampai dengan mati saat coffee break


Mungkin buat sebagian orang yang suka cuap-cuap performance didepan suatu audience akan bilang bahwa kegiatan cuap-cuap performance itu yang ditemui adalah pengalaman fun. Pada beberapa kasus emang benar, tapi dalam beberapa kasus lain yang terjadi mungkin adalah pengalaman yang menyedihkan dan bahkan mengerikan.

Dan kedua pengalaman itu (yang menyenangkan atau sebaliknya) pernah terjadi sama gw ketika lagi bercuap-cuap performance.

Pengalaman yang menyenangkan sih banyak, tapi yang berkesan yang terjadi baru-baru ini. Ceritanya gw cuap-cuap performance ketika waktu-waktu rawan. Kenapa gw bilang rawan, karena gw kebagian kelas weekend dan di jam setelah makan siang. Ini waktu rawan karena pada saat weekend orang pikirannya ada ditempat lain. Sementara itu pada saat jam makan siang adalah saat rawan karena orang kekenyangan ditambah kena angin AC yang sepoi2x makin mendukung untuk tidur. Nah supaya pada nggak kebawa tidur biasanya kegiatan dibuat interaktif, salah satunya dengan cara berkenalan satu persatu dengan para audience.

Ternyata salah satu audience hari itu, ternyata ada yang jadi maskot dalam arti sangat popular. Namanya sebut saja "L". Dia berjenis kelamin perempuan ** ehm.. ehm**. Yang membuat dia popular adalah selain terkenal cerdas (dia kata rekan-rekannya yang lain salah satu lulusan terbaik dari suatu jurusan dari suatu universitas ternama di Indonesia) ternyata jago nyanyi. Dan setelah selidik punya selidik, ternyata "L" juga anak Band. Wooowww.

Kemudian ketika penutupan cuap-cuap performance yang gw bawain, dia didaulat nyanyi sama temen-temenya. Pertama sih nolak. Tapi gw bilang, "L" gantian dong kasih hiburan buat gw sama temen2xnya. Dia maju dan sempat ngajak nyannyi bareng. **dalam hati : waduh jangan deh ntar gw makin repot bagi waktu kalau makin banyak permintaan manggung**.

Akhirnya dengan sedikit bujuk rayu, dia bersedia menyanyi dihadapan gw dan audience yang lain. En' ternyata emang suaranya bagus. Gw sampai bilang seharusnya dia ikut kontes-kontesan yang lagi top. But tapi itu membuat berkesan, karena ini pertama kali terjadi ketika waktu gw perform eh ada yang memberikan performance penutup.

Itu pengalaman yang menyenangkan. Pengalaman yang mungkin termasuk menyedihkan juga terjadi nggak lama sebelumnya. Kali ini gw cuap-cuap performance dikala pagi hari. Ini jam menyenangkan karena semua orang pasti bersemangat di pagi hari.

Seperti biasa gw cuap-cuap menjelaskan berbagai hal. Kali ini kelompok audiencenya kebetulan lebih banyak kaum hawanya. Sementara kaum adamnya cuma 30% saja. Tentu saja kalau cuap-cuap performance nggak mungkin dong sampai 4 album semua lagu dikeluarin secara nonstop. Bisa pingsan nanti performernya. Nah biasanya disela-sela ketika kurang lebih 2 album berjalan ada jeda yang namanya coffee break.

Pada saat coffee break ini gw biasanya nyusul agak telat dibanding audience sekitar 5 menit. Tujuannya untuk mempersiapkan album berikutnya yang kudu gw tampilan.

Nah ketika, gw keluar coffee break, biasanya gw join sama mereka untuk ngobrol-ngobrol. Namun yang menarik saat coffee break kali ini, ada audience kaum hawa yang dikerumuni rekan-rekan audience yang lain **kayak semut aja pada ngerumunin gula**.

Ketika gw ikut ke kerumunan tersebut, gw lihat ternyata perempuan yang dikerumuni itu matanya merah mengeluarkan air mata dan hidungynya kelihatan merah juga dan sedikit sesunggukan. Hmmm habis nangis kayaknya. Gw berpikir, waduh apakah karena performance gw kurang memuaskankah atau materi yang ditampilkan terlalu berat sampai tuh stress dan nangis ??

Akhirnya gw tanya, sama temen2xnya, kenapa sampai nangis ? Eh teman-temannya malah ketawa sambil bilang :"Biassa pak, urusan percintaan". "Dia diputusin sama pacarnya tadi lewat telpon pak" sambung teman yang lain. Gw langsung nyaut " Serius ??". Dan diamini oleh teman-temannya yang lain.

Duhhh kok ada-ada aja sih, kejadian pas jam gw lagi perform. But peristiwa ada audience gw yang diputusin pacarnya lewat telpon pada saat gw lagi cuap-cuap perform juga jadi salah satu hal yang gw paling inget.

But para pembaca blog gw perlu tahu, bahwa pengalaman gw belum ada apa-apanya dibandingkan sama pengalaman kolega gw yang lagi cuap-cuap performance. Ketika sedang coffee break, audience dimana kolega gw lagi cuap-cuap secara mendadak jatuh pingsan. Dan ketika dibawa ke rumah sakit akhirnya meninggal.
Tuh pasti gara-gara materi yang diperform terlalu berat, jadi pendengarnya langsung stress dan sampai ada yang meninggal dunia, begitulah "tuduhan" sesama kolega cuap-cuap.

Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut emang audience yang meninggal tersebut punya darah tinggi. Dan temen gw yang sempat "dituduh" menjadi penyebab audience tersebut tiada, bisa merasa lega.

Waduuhhh moga-moga jangan sampai deh terjadi sama gw ada audience yang tiba-tiba koit saat gw cuap-cuap. Ngeri bo. Amit-amit jabang baby deh, jangan sampai terjadi !!! **lebay mode on**




Catatan yang punya blog :
Foto diatas gw pinjem dari http://www.free-graphics.com/clipart/Holidays/Valentines_Day/heart-break.shtml

Sabtu, 20 Maret 2010

Cerita Sekitar HP



Sambil menunggu waktu yang tepat **entah kapan** untuk melanjutkan tulisan mengenai perjalanan gw selaku backpacker setengah ke Joglosemar, maka iseng-iseng sambil nungguin kantuk yang belum hadir terbersit dari hati yang paling dalam untuk nulis tentang pengalaman pribadi penggunaan gadget yang namanya Handphone (HP)

Entah kenapa sejak pertama kali pakai HP, pilihan selalu melawan arus pasar. Dulu ketika HP merek N*ki* lagi jaya-jayanya, nggak pernah tuh beli HP merek itu. Yang ada malah pilih HP merek Sie**ns, Mot**ola dan L*. Pada saat itu, gw menyebut diri sendiri sebagai anti N*ki* minded.

Nah sekarang, ketika B* sedang laku keras, baik yang aslinya ataupun tiruan bentuknya dari China, hal yang sama terjadi lagi. Ketika HP hilang di Semarang, maka ketika cari gantinya gw cari HP yang dulu gw anti banget. Yup gw akhirnya pakai N*ki*. But pada saat itu lagi marak dan trend orang punya B*. Hampir tidak ada orang yang gw kenal yang nggak punya B*. Nah saat ini, gw menyebut anti B* minded.

Akibat pilihan melawan arus pasar itu sebetulnya punya dampak nggak enak. Bukan apa2x, karena dengan terpaksa setiap saat ketika beraktivitas diluar rumah, maka mau nggak mau yang namanya charger HP wajib hukumnya untuk selalu dibawa. Kalau sampai nggak bawa, ke kantor misalnya, maka ketika HP butuh dicharge bakalan susah cari chargernya. Hal ini udah gw alami beberapa kali terakhir di kantor, betapa susahnya cari charger N*ki*, yang ada hampir semua orang punyanya charger B*. Fuihhhh.

Ada lagi cerita pengalaman pribadi yang menarik untuk diceritakan. Jadi suatu waktu, gw ikut acara semacam seminar dimana ada beberapa orang bulenya. Seminar itu diadakan dengan model Round Table Class yang isinya 5-6 orang ** kalau di analogikan sama pelajaran sejarah ini dapat dikatakan sejenis dengan Konfrensi Meja Bundar (KMB) **. Ternyata salah satu bule itu duduklah semeja dengan gw. Seperti biasa, semeja saling memperkenalkan diri dan diikuti saling bertukar business card. Nah ketika si Bule kasih business cardnya, tertulis jabatannya adalah Deputy Director perwakilan Indonesia dari suatu lembaga keuangan salah satu negara Uni Eropa. Waduhhh suatu kehormatan nih.

Selama berlangsunya seminar dari pagi sampai sore, beberapa kali gw perhatiin si bule ini terima telpon yang masuk ke HPnya. Dari situ, ada yang membuat gw terkejut setengah mati **maap agak hiperbolik** bahwa si bule selama duduk semeja hanya mengeluarkan 1 (satu) handphone saja dan hanya satu handphone tersebut saja yang digunakan. Tidak ada handphone yang lainnya.

Kemudian gw perhatiin lebih seksama lagi HP si Bule tersebut. Kelihatan mereknya N*ki*, sama seperti HP yang gw pakai saat ini, cuma beda model. Tapi yang membuat gw lebih shock adalah HP yang dipakai si Bule adalah HP dengan spec. low end. Kelihatan kalau HPnya tidak ada kameranya, tidak ada 3Gnya, tidak ada MP3/MP4nya (karena bunyi deringnya masih jadul), dan layarnya tidak berwarna. Kalau nggak salah harga HP jenis ini di sekitar Rp 300 ribu s.d. Rp 400 ribu. Sangat beda banget dengan HP gw yang sudah ada camera, 3G dan layar berwarna dan ada memori 2 MB.

Gw coba tebak-tebak, kira2x apa yah yang menyebabkan si bule nggak pakai B*. Ada beberapa ide tebakan di kepala gw :
1. Pasti bukan karena dia nggak punya duit, wong jabatannya aja deputy director
2. Effisien kalau nggak mau dibilang pelit ** apa iya sih bule pelit ?**
3. Nggak mau direpotin oleh Gadget
4. HP nya yang sekarang dipakai merupakan HP hadiah dari orang yang dicintainya
5. Nunggu HPnya yang sekarang rusak atau hilang dulu kali yah baru mau ganti B*
6. Nih bule Orang yang anti sama negara yang buat B* dan lebih cinta buatan salah satu negara eropa karena satu rumpun

Nah temen gw, Aneka, yang saat ini bekerja dan tinggal di salah satu negara Eropa, kasih komentar di jejaring sosial gw, kurang lebih katanya : "Joe, kalau orang bule tuh umumnya Gaptek, jadi dia mungkin nggak bisa pakai fungsi HP diluar telpon dan SMS. Makanya HPnya cuma punya fungsi itu aja". Apa iya to komentar si Aneka??


Balik lagi ke gw dan HP yang gw pakai. Kemarin ada peristiwa menarik. Saat lagi memperkenalkan diri sebagai "pengamen" untuk suatu topik, ada audience yang nanya :"Sir, can I know ur B* pin ?". Waduhh, apa ini artinya emang gw udah harus menceraikan HP N*ki* dan menggantikan dengan B* **karena kebetulan yang nanya cewek :p ** ?

Ohh yah sebelum gw akhiri tulisan ini, maka bagi para jemaah pembaca, follower dan blogwalking yang nggak sengaja nyasar dan baca tulisan ini, pasti pingin tahu kenapa gw sampai saat ini belum mau pakai B*.

Perhaps some reason :

Alasan yang pertama, gw mau "sok" tampil beda;
Alasan yang kedua, gw nggak mau hidup gw jadi tergantung pada benda yang namanya gadget;
Alasan yang ketiga, gw mungkin kategori orang yang slordeh, buktinya HP gw bisa hilang di Semarang;
Alasan yang keempat (dan menurut gw paling penting), gw berharap ada seseorang yang baik hati **kalau nggak mau dikarenakan iba atau kasihan atau lagi khilaf** yang mau ngasih hadiah berupa B* ** WWW.NGAREPBANGET.COM**








Catatan atas foto :

  1. Foto diatas adalah menunjukan HP milik si Bule yang merupakan hasil jepretan penulis secara paparazi
  2. Foto tersebut di atas merupakan koleksi pribadi penulis / pemilik blog, dilindungi oleh UU Hak Cipta dan UU ITE.
  3. Dilarang menggunakan foto-foto di atas untuk aktivitas komersial kecuali atas izin penulis / pemilik blog sebelumnya dan tidak boleh digunakan untuk aktivitas yang bersifat menyerang, SARA, penghinaan dan pencemaran nama baik.
  4. Apabila ingin menggunakan / memuat kembali foto-foto diatas bukan untuk tujuan komersial cukup menyebutkan sumbernya berasal dari blog ini.



Senin, 11 Januari 2010

Foto sama si Bule.....

Tulisan lanjutan dari Lho Kebonya mana ????


Hoammmm...

Bangun pagi kok masih ngantuk dan capek yah. Baru inget kalau baru tidur setelah jam 2 pagi, karena balik dari lihat kirab 1 suro. Males banget bangun dari tempat tidur. Tapi lebih males lagi gara-gara gw gagal lihat kebo kiai Slamet diarak dalam kegiatan 1 suro.

Sambil ditempat tidur gw mikir ngapain yah rencana hari ini. Yang pasti gw belum ngerasain makanan Solo yang uenak-uenak. Mungkin pagi ini diawali dengan makan soto Pak Karso yang letaknya dekat dengan Makro di Solo. Terus udah kangen sama kupat tahu Jl. Gajah Mada, Solo. Terus setelah itu ?? hmmmm ahh ntar aja kali yah dipikirin.

Sekarang gw cari pinjeman motor dulu buat keliling Solo. Gw beranjak dari tempat tidur dan terus jalan keluar kamar sebentar. Nggak ada koran pula. Jadi gw harus beli koran juga nih. Sementara itu orang yang gw mau pinjam motornya kelihatannya masih belum bangun.

Yah udah gw kembali ke kamar dan setel tivi dulu. Nonton berita dan acara infotainment yang nggak jelas.

20 menit kemudian, si pemilik kendaraan bermotor yang mau gw pinjam udah keluar kamar. Hmmm udah bangun dia. Gw buka pintu kamar terus keluar, duduk didepan kamar. Nggak lama kami ngobrol terutama membicarakan kegiatan 1 suro kemarin.

Setelah ngobrol ngalor ngidul gw sampaikan keinginan gw untuk pinjam motor.

Motor sudah di dapat. Hampir jam 9. Sekarang waktunya mandi. Selesai mandi gw panasin motor terus cabut cari makan. Tujuan pertama soto Pak Karso. Selesai makan bingung mau kemana. Akhirnya gw putusin keliling aja kota Solo. Tujuan pertama mengarah ke sekitar pasar klewer dan kraton Solo. Jalanan pagi itu masih agak sepi. Mungkin banyak warga Solo yang bangun siang hari ini karena lelah menonton kegiatan 1 suro.

Motor gw bawa mendekati lapangan (alun-alun) kraton **entah alun-alun sebelah mana**.

Dan.. lho deket kandang kebo bule kiai slamet... hmmm lho kok semua kerbau ada di luar kandang. Gw nggak pernah lihat selama ini kalau kebo itu dilepas dari kandang. Mereka semua berkeliaran di jalanan di sekitar kandang.

Segera gw pinggirkan sepeda motor dan mengambil kamera saku digital. Momen yang tidak boleh disia-siakan untuk diabadikan. Setelah ambil beberapa picture dari si kebo, kemudian si kebo mulai bergerak pindah ke sisi lain jalan. Gw kembali ke atas motor, berusaha mengikuti arah pergerakan kebo.

Gw lihat sekeliling gw, eh ternyata banyak juga motor dan mobil (yang berplat nomor non kota solo) yang berhenti melihat si kebo yang lagi di luar kandang dan juga berusaha mengabadikan momen kebo yang lagi di lepas di luar kandang.

Kebo tersebut kemudian berhenti merumput di sisi jalan yang lain. Gw segera pinggirkan dan turun dari motor. Tiba-tiba kebo-kebo tersebut bergerak ke rerumputan yang sangat dekat dengan tempat gw berhenti. Wah momen ini segara tidak disia-siakan. Gw segera ambil kamera dan dengan narsisnya berusaha memfoto diri sendiri dengan dilatarbelakangi si kebo yang jaraknya sangat dekat dengan saya. Bahkan saya berkesempata memegang si kebo ** sayang momen ini nggak bisa diabadikan**

Setelah itu gw lihat sebentar hasil jepretan diri gw sendiri. Nggak terlalu bagus ternyata hasilnya. Waduh harus minta bantuan orang lain nih buat mengabadikan momen dengan si bule. Gw lihat di 5 meter di deket gw ada bapak yang sedang mengambil gambar anaknya dengan si kebo. Gw berinisiatif mendekati si Bapak dan berkata : "Pak, saya bantu ambil foto bapak dan anak bapak dengan si kebo, nanti setelah itu gantian bapak yang foto saya dengan kamera saya". Si Bapak setuju dan mengangguk dengan gembira.

Gw bantu si Bapak dan anak itu berfoto bersama dengan latar belakang si bule, kemudian gantian setelah itu si Bapak mengambil foto diri gw dengan latar belakang yang sama.

Gw lihat hasil jepretan si Bapak... Wah lumayan .. jauh lebih baik dari usaha gw untuk memfoto diri gw sendiri bersama si kebo ** makanya gw nggak upload di blog cerita ini**

10 menit kemudian, si bule dipanggil untuk masuk kembali ke kandang.

Gw meninggalkan lokasi, untuk segera mencari makan siang.

Btw, kekecewaan gw gara-gara nggak bisa lihat si kebo bule waktu kirab 1 suro cukup terobati sudah.



Nyambung lagi nanti ya....


  1. Foto-foto tersebut di atas merupakan koleksi pribadi penulis / pemilik blog, dilindungi oleh UU Hak Cipta dan UU ITE.
  2. Dilarang menggunakan foto-foto di atas untuk aktivitas komersial kecuali atas izin penulis / pemilik blog sebelumnya.
  3. Apabila ingin menggunakan / memuat kembali foto-foto diatas bukan untuk tujuan komersial cukup menyebutkan sumbernya berasal dari blog ini.


Minggu, 10 Januari 2010

Lho Kebonya mana ????

ini cerita lanjutan dari Backpacker setengah : keberangkatan ke solo city

Jadi setelah gw beristirahat dengan cukup dan nyenyak di Solo, sore menjelang malam harinya, paman dan bibi gw datang ke tempat gw bermalam. Kami kemudian ngobrol ngalor ngidul dengan Fer, orang semarang yang telah tinggal dengan keluarga kami di Solo selama lebih dari 15 tahun. Sampai pada akhirnya obrolan mengenai rencana untuk nonton arak-arakan 1 suro yang paling malam, karena dari awal saya ingin nonton kebo bule. Sesuai informasi dari si paman, arak-arakan biasanya akan keluar dari keraton pada pukul 12 malem dan sudah harus masuk kembali ke keraton sebelum subuh. Berdasarkan hal tersebut, maka si paman menyarankan agar kalau mau nonton lebih baik berangkat dari rumah jam 11 malem dan mencari titik terdekat yang keberangkatan yaitu di kawasan depan kantor pos besar Solo (Dekat kawasan nggladak).

Lebih lanjut, si paman menceritakan bahwa biasanya arak-arakan ini paling ditunggu warga Solo, karena si Kebo bule hanya diarak keliling kota Solo setahun sekali pada saat 1 suro. Kebo bule itu dinamai Kiai Slamet, dan dipercaya memiliki kekuatan tertentu. Pada saat kerbau ini diarak, banyak orang yang menunggu disepanjang jalan di kota Solo yang akan dilalui kerbau tersebut. Bahkan terdapat kepercayaan bahwa apabila pada saat berlangsungnya arak-arakan tersebut si Kerbau membuang kotoran, makan kotoran tersebut dipercaya dapat memberikan berkah, sehingga menjadi rebutan. Istilahnya adalah ngalap berkah.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi dipinggir kanan dan kiri jalan yang dilalui, banyak sekali orang yang telah menunggu diemperan trotoar.... sangat banyak laki, perempuan, tua, muda, anak-anak dan orang dewasa.. beserta kendaraan bermotor. Padahal jalur jalan tersebut baru akan dilalui arak-arakan sekitar jam 2 pagi (atau 3-4 jam dari waktu saya berangkat menuju lokasi). Mereka menunggu sambil makan lesehan di emperan toko dipinggir jalan. Ya, memang pada saat 1 suro ini juga banyak pedagang yang bermunculan menyediakan aneka makanan.

Perjalanan menuju lokasi ternyata sangat tidak diharapkan sesuai rencana. Jalan Slamet Riyadi Solo yang merupakan salah satu urat nadi kota solo macettt totalll tidak bergerak. Bahkan motor pun tidak dapat bergerak. Sepanjang jalan slamet riyadi seluruh trotoar sudah diduduki para warga yang sangat berharap ingin menonton, sedangkan pinggiran jalan menjadi tempat parkir kendaraan bermotor. Bau asap knalpot sudah tidak tertahankan.

Oleh karena Jl. Slamet Riyadi tidak dapat bergerak sama sekali, kami mencoba melalui jalan "tikus" menuju lokasi. Tapi ternyata warga dimana jalan "tikus" tersebut akan dilalui telah mengantisipasi dengan menutup portal sehingga motor tidak dapat masuk. Kami terus berputar-putar mencari jalan alternatif, sampai akhirnya kami dapat sampai mendekat ke tempat tujuan. Motor kami parkir kurang lebih 200M dari lokasi perempatan kantor pos Solo.

Lokasi di perempatan kantor pos solo sangatttt padat. Semua motor roda dua bercampur dengan penonton memenuhi jalan selebar kurang lebih 10-12 meter (6 jalur). Sangat padat. Padahal ini masih 45 sampai 30 menit lagi dari arak-arakan tersebut keluar dari Keraton Solo.

Kami berempat berusaha merangsek ke depan, mencari posisi yang lebih baik. Seluruh posisi yang lebih tinggi dari badan jalan telah diduduki oleh para warga yang sangat antusias. Pot semen pembatas jalan penuhhh dengan orang-orang. Kami akhirnya maju sampai titik yang kami mampu. Masih 20 menit lagi sebelum arak-arakan keluar dari keraton. Sungguh sangat padat. ** Sesuai informasi suasana kepadatan Solo di tahun baru kalah sangat jauh bila dibandingkan suasana kepadatan di malam 1 suro**

Karena sangat padatnya, berdesakan dan berjubelnya manusia di titik perempatan kantor pos solo, tentu harus masing-masing jaga keselamatan dan keamanan masing-masing. ** Gw sendiri ngamanin dengan sangat ekstra dompet, Hp dan kamera digital**. Hal ini menyebabkan perhatian jadi terbagi-bagi.

Akhirnya iring-iringan yang dibuka oleh voorider **bener nggak nulisnya ? ** mobil polisi. Masyarakat yang sudah melihat lampu dan sirine merangsek dari belakang untuk maju lebih dekat, sementara yang didepan tertahan oleh aparat keamanan yang membuat pagar betis untuk memberi jalan pada arak-arakan dan terus meminta masyarakat mundur dari jalur arak-arakan. Gw terjepit ditengah-tengah, dengan kegiatan yang terbagi antara tangan pegang HP, kamera saku dan kantung bagian belakang celana tempat naruh dompet. Hhhhmmm udara solo malam itu cukup panas, akibatnya dengan berjubelnya manusia makin membuat terasa panas bagi gw yang terjepit ditengah-tengah. Semakin lama semakin panas, dan kini udara malam bercampur dengan bau asap knalpot dan aroma keringat dari masyarakat yang berjubel. Gw lihat sekeliling mengarah ke atas, buset deh, seluruh atap gedung pun telah diduduki oleh masyarakat, termasuk atap gedung kantor pos Solo.

Voorider mulai lewat tepat didepan gw, dan masyarakat semakin menggila. terus merangsek ke depan, sementara didepan aparat keamanan mendorong ke belakang. Gw harus dan terus mempertahankan diri agar tidak terjatuh dan kehilangan barang-barang yang gw bawa malam itu. Gw terjepit. Sial. Gw nggak bisa ngelihat arak2xkan barisan depan.. yang kelihatan hanya kilatan lampu sirene vorrider. Gw berusaha maju ke depan untuk melihat si kebo bule yang katanya ada diarakan paling depan. Ohhh, tetap nggak keliatan. Kebo-nya mana ????

Yang kelihatan sama gw cuma :
  1. ndase wong liyo
  2. ndase wong liyo sing nganggo helm
  3. punggunge wong liyo
  4. brutu ne wong liyo
**maap para pembaca kalau kasar... soalnya emang kesel dan mangkel**

Aseeeemmmmm... gagal deh jauh-jauh dari Jakarta..

Setelah iring-iringan terus berjalan sampai mulai giliran abdi dalem keraton, mulai tumpukan massa mencair perlahan. Gw baru bisa merangsek lebih kedepan lagi dan mengabadikan momen kirab tersebut. Tapi tetep saja gw tidak pernah bisa masuk ke barisan paling depan. Terpaksa mengabadikan dengan cara "membabi buta", tangan diangkat setinggi-tingginya dan klik sana sini HP dan kamera digital yang dibawa.

Ada kejadian aneh pada saat akan mengabadikan dengan menggunakan fasilitas video recording dari HP, tiba-tiba memoriku hang. Arrrggggghhhh..... untung saja fasilitas kamera pada HP masih jalan.

Semakin lama kepadatan dan kerumunan massa semakin cair. Di barisan kirab paling belakang, gw liat ada cewek bule dengan berpakaian adat jawa lengkap ikut dalam kirab, yang tidak berapa lama kemudian keluar barisan. Hmmm maksud hati pingin liat kebo bule yang diarak, ternyata yang gw liat malah cewek bule yang ikut kirab....

Kamipun kemudian pulang..... tetap macet... Gw kecewa..... nggak bisa liat kebo bule...



Bersambung..........





  1. Foto-foto tersebut di atas merupakan koleksi pribadi penulis / pemilik blog, dilindungi oleh UU Hak Cipta dan UU ITE.
  2. Dilarang menggunakan foto-foto di atas untuk aktivitas komersial kecuali atas izin penulis / pemilik blog sebelumnya.
  3. Apabila ingin menggunakan / memuat kembali foto-foto diatas bukan untuk tujuan komersial cukup menyebutkan sumbernya berasal dari blog ini.