SALAM

Salam selamat datang buat yang telah bersedia meluangkan waktu yang sangat berharga untuk melongok blog ini serta terima kasih buat yang bersedia meninggalkan catatan berupa komentar, saran dan pendapat pada kolom yang telah disediakan.


joe
http://www.joeoflife.blogspot.com/

Selasa, 26 Oktober 2010

SIGNAL

Beberapa waktu yang lalu, ketika "turun gunung" untuk melakukan blogwalking setelah sekian lama "puasa dan bertapa", ada satu tulisan dari salah satu blogger dengan nickname Alice yang berjudul "Am I asking too much?" yang menginspirasi tulisan ini.


Signal, kalau lihat secara etimologi **moga-moga nggak salah** merupakan kata dalam bahasa Inggris yang kata dasarnya adalah Sign. Asal muasal kata Signal sendiri diambil dari perbendaharaan kata latin Signum.


Signal sendiri menurut Merriam Webster Dictionary Online didefinisikan sebagai :
2
a : an act, event, or watchword that has been agreed on as the occasion of concerted action b : something that incites to action
3
: something (as a sound, gesture, or object) that conveys notice or warning
4
a : an object used to transmit or convey information beyond the range of human voice b : the sound or image conveyed in telegraphy, telephony, radio, radar, or television c : a detectable physical quantity or impulse (as a voltage, current, or magnetic field strength) by which messages or information can be transmitted


Signal dipergunakan dalam berbagai aktivitas / kegiatan manusia dan memiliki peran yang sangat penting buat manusia itu sendiri, satu dan lain hal karena pada prinsipnya signal adalah salah satu bentuk atau cara manusia berkomunikasi.

Salah satu bentuk signal yang sering dipergunakan adalah dengan body atau face language, misal tentu anda bisa tahu bagaimana body atau face language orang yang lagi kebelet.

Bentuk lain adalah menggunakan tindakan atau kata-kata yang tersirat, misal kalau pasangan lagi cari perhatian.

Signal akan merupakan bentuk komunikasi yang efekti, bila dan hanya bila "ada kesamaan frekwensi antara yang memberi signal dan yang menerima signal" atau "si pemberi signal tidak salah memberi signal ke penerima signal"

Kembali ke si Alice yang nulis di blognya, mungkin si Alice perlu kembali memberikan signal yang cukup jelas dan dimengerti oleh si penerima signal bahwa lagi butuh perhatian, apalagi kalau memang orang tersebut ternyata memang sibuk, atau jangan-jangan si Alice sendiri juga sibuk sehingga waktunya nggak pernah cocok padahal sudah diajak ketemu, atau si Alice sendiri memberikan sign yang salah atau bahkan si Alice nggak memberikan sign sama sekali.

Ohh yah sebagai penutup, kalau sign sampai salah dibaca akibatnya bisa fatal yaitu bisa menyebabkan banyak nyawa melayang dan kematian tragis.
Kalau nggak percaya liat aja si Mbah yang tinggal di Gunung Merapi, gara-gara merasa Gunung Merapi belum memberikan sign buat mbledos maka akibatnya si Mbah berikut beberapa pengikutnya di pundut Merapi.

Selamat memberikan dan membaca sign.







2 komentar:

alice in wonderland mengatakan...

Masalahnya pria dan wanita sukar memahami signal lawan jenisnya... Alhasil salah paham deh. Memang kadang masing2 kaum adam dan hawa belajar memahami supaya bisa menggunakan "bahasa" yang sama^^

It's Me Joe mengatakan...

@ Alice : yang penting signal itu harus "jujur, tulus dan terbuka".... Selain itu jauhkan pikiran dan bedakan pengertian kata "murahan".. it is totally very different...