SALAM

Salam selamat datang buat yang telah bersedia meluangkan waktu yang sangat berharga untuk melongok blog ini serta terima kasih buat yang bersedia meninggalkan catatan berupa komentar, saran dan pendapat pada kolom yang telah disediakan.


joe
http://www.joeoflife.blogspot.com/

Senin, 27 September 2010

Sepenggal Cerita

Jam telah menunjukan pukul 21.36 WIB. Saat siap untuk ke peraduan menyimpan energi untuk beraktivitas besok pagi. Tiba-tiba HP di atas meja menjerit menandakan SMS masuk. Kuraih HP tersebut, segera kubuka dan kubaca sms tersebut. Ternyata dari seorang sahabatku Nia, isinya ”Masssss Indra udah tidur ? pakabar ?” tanyanya lewat sms. Kubalas “baikkk, pakabar juga Nia?”

Selanjutnya SMS kami pun berlanjut

Nia : “Mass mau nggak aku kenalin sama temanku. Pasti mas kalau lihat langsung suka deh.”

Jawabku : “Heh ?”

Nia : “iya mas, pasti sesuai seleramu”.

Jawabku : “hah ? emang dari mana juga tahu seleraku”

Nia : “Tahulah… manis dan njawani pastinya”

Jawabku : “:)

Nia : “Lho kok malah senyum. Mau atau nggak ?”

Jawabku : “emang dia dimana ?”

Nia : “Di Jakarta. Aku kenal anaknya kok mas, baiklah. Cucuklah sama mas. she is recommended for you”

Jawabku : “:) Yah sudah sini mana nomor temanmu itu, biar aku telponnya”

Nia : “Too bad, aku nggak punya mas”

Jawabku : “Lhaaa gimana sih. Kagak niat. Katanya kenal kok tapi nggak punya nomor HPnya”

Nia : “Gini aja mas. Mas punya facebook nggak. Kalau punya coba searching namanya Rina”

Jawabku : “Ya udah. Ntar aku cari. Makasih”

Nia : “ur wlcm mas. Satu lagi, setelah ini mas wajib lapor semua ke aku yah. bye”

Jawabku : “sipppp. Bye too”

Karena sudah larut, malam itu aku pun segera tidur.

***

Esok malamnya segera kubuka facebook, pada bagian search facebook kuketik Rina. Ketemu beberapa nama. Setelah melihat, aku add salah satunya yang menurut perkiraanku adalah Rina yang dimaksud oleh Nia.

Baru beberapa hari kemudian facebook ku di approve.

Jujur, sebetulnya aku penasaran sama rekomendasi Nia yang bilang kalau lihat pertama kali bisa langsung suka. Akhirnya, kuputuskan untuk mengajaknya bertemu secara langsung.

***

Sore itu, aku menuju tempat kerjanya. Kulihat dari kejauhan, ternyata memang sesuai deskripsi Nia, manis dan njawani. Kemudian, kuulurkan tanganku mengajaknya bersalaman. “Indra” kataku memperkenalkan diri. “Rina” balasnya.

“Rina kita mau kemana sekarang. Nonton atau makan ?” kataku menawarinya. “Nonton saja yah” katanya menyambut ajakanku. “Baiklah, kita nonton mungkin ke setiabudi building” balasku. Akhirnya kubawa mobilku ke setiabudi building. Sesampainya disana kami memilih untuk menonton. Pilihannya jatuh pada film kartun. Karena waktu itu adalah masa liburan sekolah, maka satu studio dipenuhi oleh anak-anak sekolah SD.

Selama menonton, berkali-kali kumencuri pandang kepada Rina. Hanya ingin meyakinkan kata-kata Nia bahwa sekali lihat Rina aku pasti langsung suka. Namun saat itu, belum kutemukan yang dimaksud Nia.

Selesai film, kuajak untuk makan malam sambil ngobrol. Obrolan hanya menyangkut pekerjaan kami masing-masing. Setelah itu, kuantar Rina kembali ketempat tinggalnya di daerah Pasar Minggu.

Sesampainya di rumah, segera ku SMS Nia. Kalau aku sudah bertemu Rina.

Nia : “Gimana mas, oke khan rekomendasi aku”.

Jawabku : “heheheh”.

Nia : “yeeee…”

***

Suatu saat di hari minggu, ku SMS Rina. Ternyata ia sedang pulang ke rumah orang tuanya di daerah dan malam ini akan kembali ke Jakarta dengan pesawat. Kutanya jadwal kedatangan pesawatnya dan ternyata kedatangan sore hari. “Yah sudah aku jemput Rin” kataku. “Nggak usah Mas, nanti aku bisa pulang sendiri kok” katanya. “nggak apa-apa kok” balasku lagi.

Sore hari itu, aku segera meluncur ke Bandara. Sesampainya di sana ternyata pesawatnya delay. Aku harus menunggu 3 jam lagi. Pesawat baru akan mendarat jam 21.00 WIB.

Akhirnya, kulihat dirinya keluar dari pintu gerbang kedatangan. “Hai, Rina” sapaku. “Sini tasmu yang besar kubawa” kataku sambil mengambil tas yang paling besar. Kelihatan mukanya sangat lelah dan matanya sedikit kuyu. Mungkin akibat delay selama lebih dari 3 jam.

Kami segera menaiki kendaraan menuju tempat tinggalnya. Tidak berapa lama dia duduk di kursi Damri, kami hanya ngobrol sedikit, karena dia terlihat lelah. Akhirnya dia tertidur selama perjalanan. Selama perjalanan itu pula, aku dengan leluasa bisa memperhatikannya tertidur dengan nyenyaknya. Ada yang menarik dari wanita ini, kataku dalam hati. Cuma aku belum dapat mendeskripsikannya. Kuperhatikan lagi lebih seksama wajahnya. Memang manis seperti yang dibilang oleh Nia. Tapi apa yang membuatnya jadi menarik ?

Malam itu aku tidak bisa tidur, masih terbayang wajah Rina. Kok bayangan wajahnya jadi tidak bisa hilang dari otakku. Pikiranku melayang membayangkan wajah Rina ketika tertidur tadi. Nyenyak dan damai.

Aku baru menyadari apa yang membuat Rina menarik. Kesederhanaannya. 2 (dua) kali bertemu selalu menggunakan kaos tampil casual dan di wajahnya tidak terlihat adanya polesan make up, tapi tetap manis dan menarik. Mungkinkah aku telah jatuh hati padanya ?

***

Esok malamnya aku SMS Nia, bermaksud menceritakan pengalaman menjemput Rina dari Bandara. Ketika sedang seru-serunya aku bercerita lewat SMS, tiba-tiba Nia menanyakan sesuatu.

Nia : “ Massss stoppp dulu ceritanya. Aku mau tanya. Mukanya happy nggak kamu jemput ke bandara?”

Jawabku : “Yang pasti siy mukanya kelihatan lelah.”

Nia : “Itu bukan jawaban pertanyaanku mas. Mukanya happy nggak ?”

Jawabku :”entahlah”

Nia : “kok dari jawabannya kayaknya dia nggak happy yah mas ?”

Jawabku : “So ?”

Nia : “aku ragu apakah sebenarnya dia ada rasa sama Mas”

Jawabku : “begitu yah”

Nia : “Maaf Mas.”

***

Masa liburan telah tiba, tiket untuk ke Menado sudah ditangan. Everything Ok, tinggal berangkat. Di sela-sela packing, kusempatkan SMS Rina. Sampai akhirnya kutahu kalau dirinya akan pulang.

Segera setelah mendengar hal tersebut, aku ambil keputusan untuk membatalkan rencana kepergian ke Menado, dan segera mengganti tiket pesawat ku ke kota dimana Rina berasal. Begitu pula hotel akhirnya aku batalkan.

Waktu keberangkatan ke kota asal tempat tinggal Rina akhirnya tiba , kuharap dapat bertemu dengannya segera, sambil di kepalaku selalu terbayang wajahnya. Sesampai di kota asal Rina, aku mampir terlebih dahulu di rumah salah seorang sanak saudaraku. Rencananya aku akan memberitahu kalau aku berada di kota asal Rina dan mengajak bertemu Rina esok hari. Sedikit agak membuat surprise maksudku.

Bangun pagi, aku mulai mempesiapkan diri. Membilas badan dan kemudian melakukan ritual sarapan bersama sanak saudaraku. Setelah selesai, aku bergegas mengambil telpon selularku untuk menghubungi Rina. Akhirnya, aku terhubung dengan Rina.

Sapaku : “Selamat pagi Rina”

Rina : “Selamat pagi mas Indra”

Kataku : “Rina, aku lagi liburan di kotamu lho. Bisa nggak ketemu ?”

Rina : “hmmmmm maaf mas, lagi hectic. Hari ini ada teman-temanku dari luar kota yang datang juga”

Kataku : “Ya nggak harus hari ini. Besok juga boleh”

Rina : “yahhh mas aku udah janji nemenin temenku juga besok untuk keliling kota”

Kataku : “yahhh :(

Rina : “maaf mas”

Kataku : “yah mau gimana”

***

Ketika sedang di YM, tiba-tiba Nia menyapa.

Nia : “Siang mas”

Kataku : “Hai”

Nia : “Gimana to mas, kok lama nggak ngabarin perkembangannya sama Rina. Cerita dong”

Akhirnya kuceritakan pengalamanku ketika liburan kemarin. Sampai akhirnya Nia berkata

Nia : “Yah mas, aku sedih juga dengarnya. Kayaknya memang dia nggak ada perasaan apa-apa sama Mas Indra. Kalau Rina punya rasa, pasti sebentar saja mau meluangkan waktunya.”

Kataku : “Iya Nia, aku tahu kok. Cuma yang jadi masalah sekarang aku ternyata sudah jatuh hati sejak pertemuan yang kedua ketika menjemputnya di Bandara.”

Nia : “Yah gimana mas, kalau begini aku udah nggak bisa bantu lagi”

Kataku : “iya ”

TAMAT


16 komentar:

Daffodil mengatakan...

begitu banyak cara Tuhan menguji kesabaran dan keteguhan hati umatnya. semoga Indra lulus ujian kali ini. :-)

It's Me Joe mengatakan...

@ Daff : Serius banget nanggapin cerpen gw sih Daff :)

alice in wonderland mengatakan...

ini ada sambungannya ga? ayo dunk dibikin happy ending^^ karena kehidupan nyata banyak sad ending ;)

It's Me Joe mengatakan...

@ alice : Kayaknya tamat deh... maap...

Yuda Hananta mengatakan...

weh mas seneng nulis juga ya...great..

It's Me Joe mengatakan...

@ Yuda : suka nulis, suka ngajar, suka apalagi yah.... :) btw pa kabar Yuda ?

Yuda Hananta mengatakan...

kabar baek bgt, mas...kapan ke jogja lagi?

It's Me Joe mengatakan...

@ Yuda : waduhh baru aja pas libur lebaran kemarin mudik ke joglosemar... ntah kapan lagi ke jogja.. masih sering ke Jakarta ??

Yuda Hananta mengatakan...

wah, kok ngga ngabari kalo ke jogja, aku kan masi utang gudeg Bromo...hehe...
masi sering ke jakarta mas...mas tugas dmn skrg?

It's Me Joe mengatakan...

@ Yuda : aku khan mudik pas hari raya Idul Fitri, jd begitulah mepet dan banyak acara. Waduh bukan nggak mau ngabari, tapi nggak enak khan ganggu yang lagi kumpul sama keluarga di hari raya.

Tugas di Indonesia pastinya Yud... :)

Yuda Hananta mengatakan...

hehe...ga ganggu lah mas...seru sepertinya kalo bisa ketemu ngobrol2, hehe...weh, rahasia gt kayaknya kerjaannya...jangan2 anggota densus 88..:p

Daffodil mengatakan...

serius dikit laaaaah. :-D

Anonim mengatakan...

nice story, bikin gemes, kok si 'aku' cuma gitu doang ya... masak ga dikejar.. apa ya di kehidupan nyata juga begitu. haha.

salam kenal :)
*blogwalking malem2 sambil ngantuk

It's Me Joe mengatakan...

@ Yuda : Boleeh Yud, nanti kalau ada kesempatan ke Jogja aku kontak, nomormu belum ganti to ?
Btw, semoga dirimu dan keluarga aman-aman aja dari bencana merapi...

It's Me Joe mengatakan...

@ Daff : aku seriusss kok... serius nulis cerpennya... :)

It's Me Joe mengatakan...

@MencintaiCinta : yang nggemesin sebenarnya sih bukan ceritanya mbak, tapi penulisnya .... narsis.com

Salam pramuka... eh salam kenal juga...