SALAM

Salam selamat datang buat yang telah bersedia meluangkan waktu yang sangat berharga untuk melongok blog ini serta terima kasih buat yang bersedia meninggalkan catatan berupa komentar, saran dan pendapat pada kolom yang telah disediakan.


joe
http://www.joeoflife.blogspot.com/

Sabtu, 20 Juni 2009

Karet oh karet................

Karet, sering juga dikenal dengan istilah latex, merupakan barang yang sangat penting di abad modern ini. Katanya karet ini dihasilkan dari getah Hevea brasiliensis *sok bahasa latin*. Menurut historynya pohon karet atau karet berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Sesuai perkembangan jaman sekarang karet bisa dibuat secara sintetis karena bentuk dasarnya adalah senyawa polimer hidrokarbon. ** duh kok gw nulis terlalu ilmiah dan serius gini ??**

Seperti yang gw bilang di atas, kalau karet itu barang yang penting bahkan berharga. Oleh karena itu, nggak heran kalau kalau karet jadi barang komuditas. Bahkan negara tercinta jadi salah satu produsen karet terbesar di dunia.

Saking pentingnya karet, kayaknya hampir semua hal dalam kehidupan manusia kita bisa temui yang namanya karet dan produk turunannya.

Kalau kita lagi ujian yang computerized dengan menggunakan pinsil, karet sangat berguna untuk menghapus tulisan pensil kita itu. Dan itu dipakai sejak usia sekolah sampai dewasa.

Yang namanya mobil juga pakai karet, yang gw tahu pasti ban mobil. Coba kalau nggak ada ban yang terbuat dari Karet.....

Dunia kesehatan / kedokteran juga karet atau latex sering dipakai... yang paling gw tahu adalah kondom. **dasar laki2x tahunya yang beginian**.
Eh gw serius para pembaca... Kondom ini dari segi kesehatan dan bahkan sosial sangat berguna : pertama buat ngurangin jumlah penduduk (makanya dipake sebagai salah satu alat kontrasepsi KB program pemerintah), kedua buat ngurangin penyebaran virus HIV AIDS dikalangan hidung belang. **tuh khan gw serius**. Coba para pembaca bayangkan kalau kondom tidak terbuat dari bahan latex (karet) tapi dibuat dari bahan lain kayak dari kulit sapi, kain katun , goni atau plastik ember..... apa rasanya coba ?? **yang ini nggak bisa diceritain lebih lanjut karena dua alasan : kesatu gw masih hijau royo2x, kedua kalau dijelasin nanti kena pidana UU Pornografi dan UU ITE**

Eh tapi nggak hanya dunia kesehatan / kedokteran yang menggunakan karet, bahkan ranah hukum aja juga menggunakan karet.
Lho emang apa ? Undang-undang khan kalau dicetak pakai kertas bukan karet ? Palu pak Hakim buat buka dan tutup sidang juga bukan dari karet tapi dari kayu ? ..... **dijitak pletok**.
Bukan itu maksud ranah hukum juga menggunakan karet. Ini cuma perumpamaan bukan secara harafiah. Apaan tuh ?

Jadi di Indonesia ini ada yang namanya pasal karet. Sesuai sifatnya yang nama karet itu khan muler mungkret **bahasa latin, makanya gw buat italic style**. Begitu juga pasal karet, pasalnya bersifat muler mungkret bisa diintepretasikan seenaknya, bisa panjang bisa pendek, sesuai kepentingan dan kebutuhan aparat (kayaknya semakin muler mungkretnya semakin aparat seneng deh). Salah satu pasal karet yang (sampai saat ketikan ini dibuat) paling terkenal adalah pasal mengenai pencemaran nama baik. Pasal ini dapat ditemui dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHPidana) dan juga Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Yup ini pasal makin ngetop sejak kasusnya Prita Laura.. eh salah itu penyiar metro TV yang yunior gw di SMA... maksudnya Prita Mulya Sari melawan RS di daerah Alam Sutra.

Kalau mau tahu gimana isi ketentuan pencemaran nama baik, gw kasih dibawah ini biar para pembaca puas :


Pasal 311 KUHPidana
  1. Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
  2. Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
  3. Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.

Pasal 311 KUHPidana
  1. Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia diancam melakukan fitnah dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
  2. Pencabutan hak-hak berdasarkan pasal 35 No. 1 - 3 dapat dijatuhkan

Pasal 27 ayat (3) UU ITE


Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.


Pasal 45 ayat (1) UU ITE


Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).




Gila khan ternyata hukumannya berat !!!!!


Seperti gw bilang sebelumnya yang namanya pasal karet itu muler mungkret. Sekarang coba gw kasih contoh kasus seperti ini :

Gw secara fisik jelek, botak dan ompong. Terus gw kawin dapat artis dangdut cantik. Yang ngawinin gw sama si artis adalah pak Mantri ** inget yah bukan pak Menteri **. Pak Mantri ini masih sodaraan sama isteri gw yang cantik ini. Baru kawin seminggu eh langsung gw bercerai. Si pak Mantri karena kesel kemudian bilang dan nulis di blog serta FB-nya : "Saya menyesal karena telah mengawinkan dengan Joe... mending ganteng sama kaya... udah jelek, botak, ompong.. item lagi"
**nih mantri gaya, biasa ngeblog dan FBan**

Karena gw tersinggung, kemudian gw lapor ke aparat dengan tuduhan pencemaran nama baik pakai pasal KUHPidana dan UU ITE. Kemudian polisi dan jaksa memproses sampai pengadilan dan pak Mantri akhirnya di penjara.

Nah dari kasus itu kelihatan khan pasalnya karet. Kenapa ?
Lha faktanya gw emang jelek botak, ompong terus item lagi. Orang menyampaikan fakta tapi bisa dituduh pencemaran nama baik. Pengecualian kalau pak Mantri bilang kalau gw buta baca tulis, padahal gw nggak bisa ngitung duit saking banyaknya.... nah itu baru mencemarkan nama baik.
Tapi tetep aja gw bisa tuntut karena gw merasa terhina dan tercemar nama baik, karena dengan dengan nulis di blog dan FB-nya pak Mantri, makin banyak lagi orang yang tahu kalau gw jelek, botak, ompong dan item.

Bingung khan ? sama....
Yang lebih bingung lagi kata Toby Daniel Mendel (pakar hukum international Kanada) bahwa pasal pencemaran nama baik secara pidana udah dicabut dan atau tidak lagi digunakan di banyak negara seperti antara lain Amerika, Meksiko, Kosta Rika, Ghana, Ukraina, Georgia, Inggris, Jerman, Swedia, dan Prancis, tapi kok di Indonesia masih yah ???

Jadi gw berharap buat para pembaca terutama yang hobi nge-blog dan FBan agar berhati-hati kalau mau beraktivitas. Gara-gara pasal karet kebebasan berpendapat seperti tangan yang diikat dan dibebat karet.
Harapan gw nih pasal2x karet segera dihapus dari bumi Indonesia

Hmm udah akh nulisnya... gw ada janjian sama tukang foto nih... ntar kalau gw sampai telat dikirain gw punya hobi jadi orang yang jam karet ........ See ya..

2 komentar:

Sabs mengatakan...

Ngomongin pasal karet, Prita harus sidang lagi karena JPU terus ngotot. Emg udh waktunya kita santun berekspresi. Drpd dipenjara!! :-P

It's Me Joe mengatakan...

Hai Sabina,
Tks udah komentar di blog ini...
Yah makanya nggak salah kalau kita jadi salah satu produsen karet terbesar di dunia... (apa coba hubungannya)...